Banyak Roma Menuju Jalan
gambar by : https://twitter.com/AdaletiTerazi
Surat kabar atau beranda sosial media
minggu ini dipenuhi berita tentang hal hal yang sama. hal hal tentang penegakan
ketidakadilan yang harus diperjuangkan di negara ini. Beribu mahasiswa turun ke
jalan untuk menyuarakan kebenaran dan mengumandangkan ketidak percayaan akan
wakil wakil rakyat dalam pemerintahan. Tak perlu lagi dijelaskan tentang
keadaan yang telah terjadi, karena semua telah mengerti. Setelah sekian lama
mahasiswa tak lagi memenuhi jalan jalan akan tetapi pada September ini gerakan
mereka masif menyusul disahkannya RUU KPK menjadi undang-undang dan munculnya
keinginan elite politik untuk memproses sejumlah RUU kontroversial seperti RUU
KUHP. Muncul desas desus juga bahwa gerakan ini telah ditunggangi oleh para
elite dengan kepentingan tertentu.
Memang
pergerakan dari teman teman mahasiswa ini rawan akan ditunggangi kepentingan
kepentingan. terlebih tentang pihak oposisi tetaplah menjadi oposisi, segala
cara akan dilakukan agar tujuan terpenuhi. Penggiringan opinipun gencar dilakukan
sehingga relawan digiring menjadi oposisi. hanya satu yang mereka kehendaki,
presiden terpilih tidak segera dilantik lagi. hingga muncul hastag di twitter
#TurunkanJOKOWI.
Rambut
boleh sama sama hitam, tapi yang isinya berbeda beda. Mungkin turun kejalan
adalah salah satu manifestasi dari perjuangan mahasiswa menegakkan keadilan,
namun mungkin medium perjuangan bisa apa saja. Yang dimaksudkan
disini banyak cara untuk bergerak tanpa menghilangkan esensi perjuangan
demi keadilan. ada 2 jenis aktivis yang ada pada era ini. yang satu turun ke
jalan dengam membawa masa yang banyak untuk menyerukan keadilan, dan yang lain
memilih untuk belajar dengan tekun dikelas dengan tujuan masuk kesistem
kemudian merubahnya. mungkin dari dua jenis ini ada kontes yang berbeda yaitu
waktu. tapi akankah dengan belajar dengan tekun untuk masuk ke sistem
pemerintahan tidak keburu disahkan RUU dan kacaulah negeri ini? Atau kah
dengan turun ke jalan mereka yang duduk dikursi empuk melihat dan mendengar apa
yang digerakkan juga diteriakkan? Tapi jika semua berkolaborasi sesuai peran
masing masing, maka tercapailah cita cita bangsa dan tentramlah negeri ini.
Tak
perlu lagi adanya kontroversi yang selalu menjadi polemik memberi coretan
sejarah yang pilu. Negeri ini memang memiliki sejarah hitam tentang bulan September
sejak dahulu. Akankah ini terus terulang? Dengan selalu ada jatuhnya korban
nyawa. Belasungkawa sedalam dalamnya teruntuk Randi, mahasiswa Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan UHO yang telah gugur dalam perjuangan. Indonesia
memang benar benar mendapat ujian, setelah berbagai masalah yang silir berganti
sejak awal 2019.
Banyak
pelajaran yang dapat dipetik perjalanan negeri ini. Banyak kebencian tersebar
dengan mudah saling menjatuhkan golongan golongan, entah itu aparat maupun masyarakat.
Seolah olah menjadi domba yang terus beradu tak peduli waktu. Mungkin disinilah
mulai terasa benar adanya, tentang pernyataan Soekarno bahwa “ Perjuangan Kita
Akan Lebih Sulit Karena Melawan Bangsa Sendiri”. Ditandai dalam era sekarang
yang dimana satu kekerasan dan penindasan selalu terposting lebih cepat
dibandingkan dengan seribu tindakan kebaikan dan damainya cinta perbedaan. Semoga
renunganlah menjadi obat luka yang menyembuh jiwa bangsa. Juga teramini doa doa
persatuan untuk tanah air selalu adil dan makmur merdeka.
Komentar
Posting Komentar