alat-alat laboratorium
Buret
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm3.
Oleh karena presisi buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindarigalat sistematik. Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan untuk menghindari galat paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga mempengaruhi; bagian bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas garis. Kaidah yang umumnya digunakan adalah dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah meniskus menyentuh bagian bawah garis ukur. Oleh karena presisinya yang tinggi, satu tetes cairan yang menggantung pada ujung buret harus ditransfer ke labu penerima, biasanya dengan menyentuh tetasan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut.
Cawan Petri
Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dariplastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (1852–1921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman.
Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri,khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.
Corong Pemisah
Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang takcampur.
Umumnya salah satu fase berupa larutan air dan yang lainnya berupa pelarut organik lipofilik seperti eter, MTBE, diklorometana, kloroform, ataupun etil asetat. Kebanyakan pelarut organik berada di atas fase air keculai pelarut yang memiliki atom dari unsur halogen.
Corong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. Ia mempunyai penyumbat di atasnya dan keran di bawahnya. Corong pemisah yang digunakan dalam laboratorium terbuat dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat dari kacaataupun Teflon. Ukuran corong pemisah bervariasi antara 50 mL sampai 3 L. Dalam skala industri, corong pemisah bisa berukuran sangat besar dan dipasangsentrifuge.
Untuk memakai corong ini, campuran dan dua fase pelarut dimasukkan ke dalam corong dari atas dengan corong keran ditutup. Corong ini kemudian ditutup dan digoyang dengan kuat untuk membuat dua fase larutan tercampur. Corong ini kemudian dibalik dan keran dibuka untuk melepaskan tekanan uap yang berlebihan. Corong ini kemudian didiamkan agar pemisahan antara dua fase berlangsung. Penyumbat dan keran corong kemudian dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan dengan mengontrol keran corong.
Voltmeter
Merupakan alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anoda sedangkan yang di tengah sebagai katoda. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).
Gelas Kimia
Gelas kimia adalah sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi, misalnya pereaksi/reagen untuk analisa kimia kualitatif atau untuk pembuatan larutan standar sekunder pada analisa titrimetri/volumetri. Terdapat berbagai ukuran mulai dari 25 mL sampai 5 Liter. jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang perlu ketelitian tinggi (secara kuantitatif).
Labu Ukur
Labu Ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak berwarna, penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada di leher labu. Untuk zat yang berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus yang menyentuh leher labu ( meniskus berada di atas garis leher ).
Sebelum menggunakan instrumen ini, labu ukur harus dicuci terlebih dahulu. Lebih baik menggunakan sabun agar zat – zat yang tidak dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang. Dalam keadaan bagaimanapun, labu ukur yang kering sangatlah baik untuk digunakan.
Dalam rangka melakukan kerja rutin di laboratorium, tidaklah luar biasa untuk memiliki larutan encer atau mengurangi kepekatan mereka dengan menambahkan sejumlah pelarut. Banyak bahan kimia laboratorium dibeli dalam bentuk larutan air yang pekat karena inilah cara pembelian yang paling ekonomis. Tetapi biasanya bahan kimia ini terlalu pekat untuk langsung digunakan, dan karenanya harus diencerkan. Proses pengenceran melibatkan pencampuran suatu larutan pekat dengan pelarut tambahan untuk memberikan volume akhir yang lebih besar. Selama proses ini, banyak mol yang dalam larutan tetap, dan hanya volumenya yang bertambah. Fakta ini mebentuk dasar untuk mengerjakan soal yang mebahas pengenceran. Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan dengan molaritas tertentu:
- Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam sebuah labu volumetri ( labu ukur ).
- Ditambahkan air suling.
- Campuran digoyang melingkar ( diolek ) untuk melarutkan zat terlarut
- Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet tetes untuk menambahkan air dengan hati – hati sampai volume permukaan cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu.
- Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam.
Timbangan
Timbangan/neraca adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda. Timbangan/neraca dikategorikan kedalam sistemmekanik dan juga elektronik. Timbangan adalah suatu alat yang sangat penting keberadaannya dalam kehidupan sehari-hari kita, dan hal ini diperhatikan oleh pemerintah dengan mendirikan Dinas Metrologi untuk mengelolanya. By “Timbangan Avery”
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membeli sebuah timbangan adalah linearitas timbangan, pelayanan purna jual, dukungan tenagateknisi yang banyak dan berpengalaman, suku cadang (spare part) selalu tersedia, karena ini akan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk kelanjutannya nanti.
Salah satu contoh timbangan adalah neraca pegas (dinamometer). Neraca pegas adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya. Neraca pegas (seperti timbangan badan) mengukur berat, defleksi pegasnya ditampilkan dalam skala massa (label angkanya sudah dibagi gravitasi).
Persamaan matematis suatu neraca pegas dinyatakan dalam:
k * X = m * g
dengan
k = konstanta pegas
X = defleksi
m = massa
g = gravitasi
Neraca/timbangan dengan bandul pemberat (seperti yang terdapat di pasar ikan/sayur) menimbang massa. Biasanya menggunakan massa pembanding yang lebih kecil dengan lever (tuas) yg panjang. Mengikuti hukum tuas (persamaan momen).
m1 * g * L1 = m2 * g * L2
dengan
m1,m2 = massa benda pertama, massa benda kedua
L1,L2 = panjang tuas pertama, panjang tuas kedua
g = gravitasi
Neraca pegas menunjukkan angka yang berbeda di bumi dan bulan, atau di daerah yg gravitasinya berbeda. Timbangan bandul menunjukkan angka yg sama di mana pun, asal masih ada gravitasi untuk menggerakkan timbangan.
Pipa Air
Pipa air ialah pipa atau tabung, kebanyakan terbuat dari polivinil klorida (PVC), saluran besi,polietilena, atau tembaga yang membawa air bersih yang diberi tekanan udara dan dibersihkan ke bangunan-bangunan (sebagai bagian sistem air perkotaan), juga dalam bangunan.
Selama berabad-abad, timah menjadi bahan pilihan untuk pipa air, khususnya karena kelunakannya. Pateri logam campuran berlapis timah umum digunakan untuk menggabungkan pipa tembaga, namun sekarang lebih banyak digunakan pateri campuran berlapis logam putih untuk menggabungkan pateri agar mengurangi dampak buruk timah.
Pipa dari bahan besi adalah alternatif tembaga, sebelum penemuan bahan plastik namun pengepas non-konduktif khusus harus digunakan di mana peralihan bisa dibuat untuk pipa logam lain, kecuali untuk pengepas akhir, agar menghindari karatan akibat reaksi elektrokimia antara logam-logam yang tak cocok (lihat sel Galvano).
Selain itu, perunggu juga umum digabungkan dengan bahan lain untuk membuat pipa besi.
Pada tahun 1800-an, bahan kayu digunakan sebagai pipa di Boston dan Montréal.
Spatula
Spatula adalah alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering digunakan di laboratoriumbiologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai.
Ada tiga jenis spatula untuk keperluan laboratorium:
- Spatula yang terbuat dari logam (stainlessteel) digunakan untuk mengambil obyek yang telah diiris untuk sediaan mikroskop.
- Spatula politena atau tanduk, digunakan sebagai sendok untuk mengambil bahan kimia padat.
- Spatula nekel adalah spatula yang disepuh dengan nekel, digunakan sebagai sendok kecil untuk mengambil bahan kimia.
Alat ini juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali larutan asam.
Berasal dari sebatang kaca yang berdiameter 4 mm, dipotong menurut panjang yang sesuai dan ujung – ujungnya dibulatkan dengan nyala Bunsen. Batang itu panjangnya seharusnya 20 cm untuk digunakan pada tabung reaksi dan 8 – 10 cm untuk pinggan dan gelas piala kecil. Pipa kaca berongga tidak boleh digunakan sebagai batang pengaduk. Suatu batang yang satu ujungnya runcing yang dibuat dengan memanaskan sebatang batang kaca pada nyala, kemudian menarik pada waktu masih lunak seperti dalam membuat jet kaca dan menatahkan menjadi dua, digunakan untuk melubangi ujung kerucut kertas saring untuk meindahkan isi kertas saring ke bejana lain, dengan semprotan air dari sebuat botol cuci. Batang kaca yang ujungnya berkaret disebut juga policeman digunakan untuk membuat zat padat dari dinding dalam wadah kaca. Batang pengaduk terbuat dari politena ( polietilena ) dengan suatu dayung yang berbentuk kipas pada kedua ujungnya berfungsi sebagai policeman yang memuasakan pada temperatur laboratorium : dayung ini dapat dilekukkan dalam segala bentuk. ( Vogel, 1990 : 156 )
Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
Krus
Krus adalah sebuah peralatan laboratorium yang berbentuk seperti cawan yang digunakan untuk menampung senyawa kimia pada proses pemanasan yang menggunakan temperatur yang sangat tinggi. Krus tersedia dalam berbagai ukuran.
Beker
Beker atau kadangkala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam laboratorium. Beker secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter.
Beker dapat terbuat dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik. Beker yang digunakan untuk menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat-zat lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yang reaktivitasnya rendah.
Beker dapat ditutup dengan kaca pengamat untuk mencegah kontaminasi dan penyusutan zat. Beker seringkali dibubuhi dengan ukuran yang terdapat pada sisi beker yang mengindikasikan volume tertampung. Sebagai contoh, beker dengan volume 250 mL ditandai dengan garis-garis yang mengindikasikan volume zat tertampung sebesar 50, 100, 150, 200, dan 250 mL. Keakuratan ukuran ini sangat bervariasi.
Beker berbeda dengan labu laboratorium terlihat dari sisinya yang lurus dan bukannya miring. Biasanya beker lebih sering digunakan dalam percobaan kimia dasar.
Corong Buchner
Corong Büchner adalah sebuah peralatan laboratorium yang digunakan dalam penyaringan vakum.[1] Ia biasanya terbuat dari porselen, namun kadangkala ada juga yang terbuat dari kacadan plastik. Di bagian atasnya terdapat sebuah silinder dengan dasar yang berpori-pori. Corong Hirsch juga memiliki struktur dan kegunaan yang sama, namun ia lebih kecil dan biasanya terbuat dari kaca.
Bahan penyaring (biasanya kertas saring) diletakkan di atas corong tersebut dan dibasahi dengan pelarut untuk mencegah kebocoran pada awal penyaringan. Cairan yang akan disaring ditumpahkan ke dalam corong dan dihisap ke dalam labu dari dasar corong yang berpori denganpompa vakum.
Kalorimeter Makanan
Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan karbohidrat,protein, atau lemak.
Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm. Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini disumbat dengan sebuah sumbat karet yang yang berlubang di bagian tengah. Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat sebuah pipa spiral dari tembaga. Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping. Keping itu berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes itu terdapat kabel listrik yang akan dihubungkan dengan sumber listrik bila digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawan aluminium. Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin itulah yang akan menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen.
Kalorimeter Bom
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung.
Contoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan.
Kalorimeter Larutan
Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh di pasaran
Sungkup asap
Sebuah sungkup asap atau lemari asap (atau Bahasa Inggris: fume hood) adalah sebuah peralatan ilmiah yang besar, biasa terdapat dalam laboratorium kimia. Sungkup asap berguna untuk mengurangi kontak seseorang terhadap asap yang berbahaya. Sungkup asap awalnya terbuat dari kayu, tetapi sekarang kebanyakan sungkup asap dibuat dari baja karbon berlapis epoksi. Terdapat dua jenis sungkup asap yaitu jenis saluran (ducted) dan jenis resirkulasi (recirculating). Pada tipe saluran, digunakan saluran pipa polivinil klorida atau polipropilena. Sungkup asap jenis saluran memiliki cara kerja sebagai berikut: udara dihisap dari depan lemari tempat percobaan dilakukan, kemudian dibuang keluar dari laboratorium. Awalnya, pada jenis saluran ini digunakan saluran lubang asbes, namun telah ditinggalkan untuk alasan kesehatan. Sedangkan pada tipe resirkulasi, udara yang dihisap kemudian disaring hingga menjadi tidak berbahaya, dan dialirkan kembali ke ruangan.
Komentar
Posting Komentar